Menulis dan Menerbitkan Buku
Menulis dan Menerbitkan Buku

Oleh: Kak Farid

Related Post: Tips Menulis saat Tidak Tahu harus Nulis Apa?

PALONTARAQ.ID – Hi, Sahabat Palontaraq …..

Banyak jalan menuju Roma, eh Banyak cara menerbitkan buku, salah satunya adalah dengan menerbitkan sendiri.

Nah, Cara menerbitkan buku sendiri, disebut juga “self publishing”.

Era digitalisasi dan banyaknya persaingan antar penulis, metode self publishing dapat dianggap salah satu cara agar tetap eksis dalam menerbitkan buku.

Dengan kata lain, selain bertindak sebagai penulis buku, Anda juga sebagai penerbit buku. Self publishing menjadi pilihan alternatif menerbit buku.

Alasannya sederhana, semakin hari semakin banyak penulis bermunculan. Penerbit mayor pun semakin memperketat syarat naskah yang diterbitkan.

Lihat pula: Bagaimana Menulis Laporan Perjalanan?

Sahabat Palontaraq, sekalian …..

Semakin banyaknya persaingan dan ketatnya dari penerbit, maka potensi buku kita diterbitkan juga semakin kecil.

Itulah sebabnya ….

Pengajuan naskah ke penerbit mayor yang relatif lama, mendorong beberapa penulis lebih memilih untuk melakukan cara menerbitkan buku sendiri.

Selain karena waktu yang dibutuhkan lebih cepat, juga tidak membuang-buang tenaga, pikiran dan waktu.

Nah, gaes ….

Cara menerbitkan buku sendiri adalah menerbitkan buku tanpa bantuan dari penerbit mayor.

Semua hal yang berkenaan dengan proses penerbitan, benar-benar diurus sendiri oleh penulis.

Lihat pula: Adab dalam Perjalanan, Muslim wajib Tahu!

Adapun beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh penulis yang dibahas di bawah ini.

1. Siapkan Naskah

Hal terpenting dalam menerbitkan buku adalah adanya naskah. Tanpa naskah, apa yang akan dicetak?

Tentunya naskah yang sudah rapi, penyampaian bahasa mudah dipahami, dan topik yang diangkat juga menarik. Naskah yang sudah ada, di sunting terlebih dahulu.

Penyuntingan buku dilakukan selain oleh penulis. Alasannya sederhana, jika penulis yang melakukan proses penyuntingan, akan terjadi subjektivitas.

Penyuntingan dapat dilakukan oleh orang lain. Selama proses penyuntingan dapat membantu proses pengeditan dan bembenaran tanda baca, penulisan, peletakan kalimat yang kurang sesuai.

2. Siapkan Modal

Jika naskah sudah siap, langkah selanjutnya mempersiapkan modal. Modal berupa uang untuk biaya percetakan dan proses penerbitan buku. Besar uang yang harus dipersiapkan pun bervariatif.

Setiap penerbit satu yang ada di wilayan satu dengan yang lain memiliki kebijakan sendiri. Banyaknya modal yang akan kita keluarkan juga tergantung dari jumlah ketebalan naskah dan jenis kertas yang dibuat.

Beberapa percetakan selain mencatak buku, juga menawarkan seperti menawarkan proses layouter, pembuatan sampul dan ISBN.

Jika ingin menghemat modal, dan kebetulan menguasai desain, dan layout, dikerjakan sendiri. Untuk menekan modal.

Perihal harga, tidak ada salahnya kita datang dan membicarakan biaya cetak. Kemudian membandingkan harga dari percetakan satu dengan yang lainnya.

Dengan cara lebih memudahkan untuk menghitung anggaran modal yang perlu dikeluarkan.

Lihat pula: Dosa-dosa Berkarat dalam Puisi

3. Lay Out

Proses layout naskah, salah satu pekerjaan yang cukup vital. Kecuali Anda memiliki ketrampilan melayout, tentu akan jauh menguntungkan.

Jika tidak memiliki ketrampilan ini, alternatif menekan modal dengan cara menyerahkan proses layouter ke freelance layout naskah.

Cara ini jauh lebih lebih menghemat. Atau bisa menggunakan jasa layouter dari pihak percetakan, yang menyediakan jasa layout. Mengingat, tidak semua percetakan menawarkan jasa ini.

4. Desain Cover

Persiapan lain ketika melakukan cara menerbitkan buku sendiri memiliki kemampuan desain cover. Poin penting dalam sebuah buku tergantung dari tampilan cover buku.

Cover buku salah satu cara media promosi, bagaimana caranya agar pembaca langsung tertarik, saat melihat pada pandangan pertama dari cover.

Cover buku sebagai nilai jual buku. cover yang menarik dan bagus pun benar-benar dirancang dan pikirkan matang.

Misalnya, memperhatikan font tulisan, memperhatikan judul, hingga memperhatikan warna cover yang hendak dipilih.

5. Mengurus ISBN

ISBN kepanjangan dari International Standard Book Number. ISBN sebagai identifikasi unik yang terdiri 13 digit angka. ISBN ISBN sebagai identitas buku.

Buku yang memiliki ISBN jauh lebih dihargai oleh pembaca, dibandingkan yang tidak memiliki ISBN. Lokasi lembaga pengelola ISBN adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Pembiayaan ISBN untuk satu judul buku di gratiskan sejak tahun 2011. Adapun syarat mengurus ISBN.

– Mendaftarkan nama penerbit yang dimiliki ke Tim ISBN/KDT Perpustakaan Nasional RI.

– Di sana akan diberi formulir surat pernyataan yang dibubuhi stempel penerbit, dengan menunjukan bukti legalitas akta notaris penerbit.

– Jika surat-surat tersebut sudah terpenuhi lengkap. Tinggal mengajukan surat permohononan ISBN untuk naskah yang diinginkan.

Pengajuan ISBN haruslah disertai lampiran fotokopi halaman judul yang mencantumkan pengarang dan penerbit buku yang bersangkutan, melampirkan daftar isi, kata pengantar dan bukti transfer biaya administrasi.

6. Menentukan Kualifikasi Buku

Menentukan kualifikasi buku menyangkut jenis kertas dan proses percetakan. Banyak jenis kertas untuk mencetak buku.

Ada kertas buram eksport, import dan ada juga jenis kertas hVS putih pada umumnya. Untuk kualifikasi buku, untuk self publishing benar-benar ada di tangan Anda.

Lihat pula: Tips Menulis Resensi Buku

7. Menentukan Harga

Menentukan harga buku perlu analisa dan perhitungan. Sebagai self publishing, bukan berarti memberikan harga buku dengan harga terlalu murah.

Adapun beberapa cara untuk menentukan harga. Yaitu dengan cara survei pasar dan menganalisa pasar.

a. Survei pasar

Setidaknya, dengan survei, tahu kondisi yang sebenarnya di lapangan. Misalnya melakukan Survei harga, kita hanya melihat daftar harga antara buku satu dengan yang lainnya. Membandingkan dengan yang lain, kemudian dibuat harga rata-ratanya.

b. Menganalisis Pasar

Analisa pasar penting dilakukan. Fungsinya untuk melihat pemetaan dan probabilitas percetakan akan berjalan lancer atau tidak.

Misalnya, jika ingin menerbitkan buku sendiri, kita memperhatikan tempat usaha kita buka. Bisa memilih lokasi yang strategis. Juga memperhatikan sasaran dan promosi.

Supaya para penulis tahu ada penerbit yang menawarkan harga lebih murah dan pemasaran yang lebih menguntungkan.

Hal penting lain, memetakan kinerja yang dijalankan. Misalnya, memetakan jumlah karyawan yang akan dilibatkan, mempertimbangkan pendistribusian buku yang berhasil kita terbitkan agar terjual lebih efektif.

Cara-cara sederhana seperti ini yang sebetulnya sangat penting. Keuntungan melakukan analisa pasar membantu untuk menetapkan standard usaha yang ingin diraih.

Dengan kata lain, membuat gambaran secara rinci, jelas memberikan gambaran dan membantu dalam mempersiapkan segala sesuatunya. Sehingga mampu meminimalisir terjadinya kerugian.

8. Distribusi Buku

Sahabat Palontaraq sekalian ….

Nah, Kesuksesan dalam melakukan cara menerbitkan buku sendiri adalah memasarkan buku yang sudah dicetak.

Ada banyak memasarkan buku. Selain menggunakan sosial media dan internet, dapat dilakukan dengan sistim distributor.

Di mana penerbit bisa bekerjasama dengan distributor buku untuk memasarkan buku-buku yang sudah diterbitkan.

Selain distributor, pemasaran bisa dengan sistim titip buku ke toko-toko buku.

Itulah ulasan persiapan yang harus dilakukan oleh penulis menerbitkan buku sendiri.

Semoga ulasan ini bermanfaat. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini